SMK N 1 Gerokgak Gelar PraUKK

Mewujudkan sumber daya lulusan yang berakhlak mulia, kreatif, mandiri, dan professional berbasis IPTEK menjadi komitmen utama bagi SMK N 1 Gerokgak.

Visi ini dipegang teguh jajaran SMK N 1 Gerokgak. Komitmen ini selain dikuatkan dengan pembelajaran teori, juga praktik kerja. Seperti pada Jumat, 01 Maret 2019, SMK N 1 Gerokgak menggelar pra-UKK (Uji Kompetensi Keahlian). Bentuk kegiatannya berupa praktik industry makanan di laboratorium kitchen (dapur), Ruang Praktek Akomodasi Perhotelan, dan Bengkel di Teknik Bisnis Sepeda Motor (TBSM). Kegiatan pra-UKK tahun ini berbeda dengan sebelumnya, hal ini dikarenakan pra-UKK kali ini diikuti oleh tiga jurusan. Jurusan Jasa Boga dan Teknik Bisnis Sepeda Motor baru dibentuk setelah angkatan kedua di SMK N 1 Gerokgak.

            


Pra-UKK ini dipantau langsung dari assessor Akomodasi Perhotelan dan Jasa Boda jenjang SMK di Kabupaten Buleleng dan Kepala Mekanik Astra Motor Singaraja dan Astra Motor Sangsit. Pra-UKK dilakukan agar siswa benar-benar siap dalam pelaksanaan UKK nanti. UKK merupakan salah satu persyaratan pokok bagi setiap anak kelas XII SMK dalam mengikuti ujian kelulusan.

            “Pra-UKK ini kami gelar untuk menguji keterampilan yang telah didapat oleh siswa selama belajar di sekolah dan magang di dunia industry. Selain itu, bisa diimplementasikan saat mengikuti UKK bulan depan dan siap terjun ke dunia usaha/dunia kerja,” jelas Taurus Cahayadi. Beliau juga menambahkan, pra-UKK hingga UKK pada April nanti menggunakan model Pratik kerja seusai dengan kondisi di tempat kerja. Untuk pra-UKK jurusan Akomodasi Perhotelan  dilaksanakan di ruang praktek AP. Untuk jurusan Jasa Boga dilaksanakan di laboratorium dapur dan restoran milik sekolah. Untuk ujian Teknik Bisnis Sepeda Motor dilaksanakan di Bengkel sekolah. Pra-UKK ini diikuti 70 orang, terdiri dari jurusan Akomodasi Perhotelan 22 orang, Jasa Boga 32 orang, dan TBSM 16 orang.



Ketua Prodi Jasa Boga SMK N 1 Gerokgak, Kadek Harumini menambahkan, pra-UKK hingga UKK nanti, tak pernah jadi beban bagi anak-anak. Karena kegiatan ini telah diawali dengan pengayaan teori dan beberapa kali praktik selama lima semester. 


Terpenting sebelum pra-UKK dan UKK, dalam pembelajaran di laboratorium, anak-anak telah menemukan pelbagai persoalan yang dihadapi. Masalah tersebut langsung diselesaikan bersama. Antara lain, di Jurusan TBSM yang menyangkut kelistrikan, mesin, dan sasis hingga hasil akhir anak-anak menemukan dasar masalahnya.”Inilah yang kami inginkan, agar anak-anak makin gesit dan fasih dalam menyelesaikan masalah sesuai dengan pemberian tugas yang telah diberikan.”jelas prodi TBSM, Agung Ananta. red

 

 Editor : Putu Lianita Rahayu